Tuesday 14 March 2017

CARA MENGGUNAKAN ICD 10

Cara Menggunakan
ICD Vol 1 dan 3 ,
Konvensi dan Tanda baca
Volume 1 berisi klasifikasi dengan kategori diagnosis, yang memudahkan pencarian dan penghitungan statistik. Disini tersedia definisi isi kategori, subkategori, dan item daftar tabulasi yang ada dalam tabel-tabel statistik. Pada setiap bab terdapat blok-blok kategori, yang masing-masingnya berisi rubrik baik berupa kategori 3-karakter atau subkategori 4-karakter.

Walaupun secara teoritis pengkode bisa menemukan kode yang tepat hanya dengan menggunakan Volume 1, namun cara ini akan menyita banyak waktu dan bisa menyebabkan kesalahan kode. Indeks alfabet sebagai pedoman klasifikasi terdapat pada Volume 3.

Pemakaian statistik yang paling rutin pada ICD adalah memilih satu kondisi pada sertifikat atau catatan yang berisi beberapa kondisi. Terdapat aturan khusus untuk pemilihan kode ini untuk kondisi kematian (mortalitas) atau sakit (morbiditas).
Inclusion terms
Di dalam rubrik 3- dan 4-karakter sering tertulis sejumlah diagnosis di samping diagnosis utama. Mereka adalah ‘inclusion terms’ (daftar yang dilibatkan), yaitu contoh-contoh diagnosis yang diklasifikasikan pada rubrik tersebut. Inclusion terms bisa berupa sinonim atau kondisi yang berbeda, tapi bukanlah subklasifikasi dari rubrik tersebut.

Inclusion terms dibuat sebagai pedoman isi rubrik. Banyak di antara item yang tertulis disitu berhubungan dengan istilah penting atau umum yang ada pada rubrik. Item lain adalah kondisi perbatasan (borderline) untuk mempertegas batas satu subkategori dari subkategori lain.

Daftar inclusion terms tidak harus menyeluruh, dan nama-nama alternatif dari diagnosis terdapat pada Indeks Alfabet, yang harus dirujuk pertama kali ketika mengkode diagnosis.
Kadang-kadang perlu membaca inclusion terms bersama dengan judulnya. Hal ini biasanya terjadi kalau inclusion terms berisi daftar yang rumit mengenai situs atau produk farmasi. Disini kata-kata yang sesuai dari judul (misalnya: ‘neoplasma ganas dari ........’, ‘cedera terhadap ........’, ‘keracunan oleh ........’) perlu dipahami.

Uraian diagnosa umum yang berlaku untuk kategori atau subkategori terdapat di dalam catatan berjudul “Includes” terdapat setelah judul bab, blok, atau kategori.
Exclusion terms
Rubrik tertentu berisi daftar kondisi yang didahului oleh kata-kata “Excludes” atau ‘kecuali’. Mereka adalah nama dari kondisi klasifikasinya di tempat lain, tapi namanya itu memberi kesan bahwa mereka diklasifikasikan rubrik tersebut. Contohnya pada kategori A46 - Erysipelas, pengecualian adalah untuk erysipelas pasca melahirkan atau nifas. Setelah nama yang dikecualikan tersebut terdapat tanda kurung berisi kode dari kategori atau subkategori tempat klasifikasinya yang sesungguhnya di dalam ICD.
Pengecualian umum untuk sekelompok kategori atau semua subkategori di dalam suatu kategori terdapat pada catatan berjudul ‘excludes’ setelah judul bab, blok atau kategori.
Uraian takarir (glossary)
Sebagai tambahan pada inclusion and exclusion terms, Bab V (kelainan mental dan tingkah laku) menggunakan takarir untuk menjelaskan isi rubrik. Takarir ini digunakan karena terminologi penyakit jiwa sangat bervariasi, terutama antara berbagai negara, dan nama yang sama bisa saja telah dipakai untuk menjelaskan kondisi yang agak berbeda. Takarir ini tidak dimaksudkan untuk digunakan oleh staf pengkode.

Definisi yang sama juga terdapat pada bagian lain ICD, misalnya pada bab XXI, untuk menjelaskan isi rubrik yang dimaksudkan.
Konvensi yang digunakan pada daftar table
Dalam daftar term inklusi dan eksklusi pada daftar tabulasi, ICD menggunakan konvensi khusus yang berhubungan dengan penggunaan tanda kurung (), kurung petak [], titik dua, kurung kurawal {}, singkatan “NOS”, istilah “not elsewhere classified (NEC)”, dan kata “and” pada judulnya. Semua ini perlu dipahami dengan jelas oleh pengkode dan semua orang yang ingin memahami statistik yang didasarkan pada ICD.
Parenthesis ()
Parenthesis digunakan pada Volume 1 dalam empat situasi penting:
i. Tanda kurung digunakan untuk mengurung kata-kata tambahan, yang bisa mengikuti term diagnostik tanpa mempengaruhi nomor kode untuk kata di luar tanda kurung tersebut. Misalnya pada I10, term inklusi “Hypertension (arterial) (benign) (essential) (malignant) (primary) (systemic)” menunjukkan bahwa I10 adalah nomor kode kata “Hypertension” baik sendirian atau pun bersamaan dengan berbagai kombinasi kata- kata yang berada di dalam tanda kurung.
ii. Tanda kurung juga digunakan untuk mengurung kode yang tempat rujukan term eksklusi, misalnya:
H01.0, Blepharitis, excludes blepharoconjunctivitis (H10.5).

iii. Penggunaan lain tanda kurung adalah pada judul blok, untuk kode 3-karakter dari kategori yang termasuk pada blok tersebut.

iv. Penggunaan terakhir tanda kurung adalah pada ICD-9 dan berhubungan dengan sistem dagger dan asterisk. Tanda kurung digunakan untuk mengurung kode dagger di dalam kategori asterisk atau kode asterisk yang mengikuti term dagger.
Square brackets [ ]
Tanda ini digunakan untuk:
i. untuk mengurung sinonim, kata-kata alternatif atau frase penjelasan; misalnya
A30 Leprosy [Hansen’s disease];

ii. untuk merujuk pada catatan sebelumnya; misalnya
C00.8 Overlapping lesion of the lip [See note 5 on p.182];

iii. untuk rujukan ke subdivisi empat-karakter yang telah disebutkan sebelumnya yang berlaku untuk sekelompok kategori; misalnya:
K27 Peptic ulcer, site unspecified [See page 566 for subdivisions].
Colon :
Titik dua ini digunakan dalam urutan term inklusi dan eksklusi di saat kata-kata yang mendahuluinya bukan merupakan term lengkap untuk rubrik tersebut. Mereka memerlukan satu atau lebih kata tambahan yang diurutkan di bawahnya supaya mereka bisa berperan di dalam rubrik tersebut. Misalnya, pada K36, “Other appendicitis”, diagnosis ‘appendicitis’ diklasifikasikan disana hanya kalau ia dilengkapi oleh kata ‘chronic’ atau ‘recurrent’.

Brace (kurawal) }
Brace dipakai pada daftar inklusi dan eksklusi untuk menunjukkan bahwa kata-kata yang mendahului atau mengikutinya bukan term yang lengkap. Setiap term sebelum kurawal harus dilengkapkan oleh term yang mengikutinya. Misalnya:}obstetric
O71.6  Obstetric damage to pelvic joints and ligaments
Avulsion of inner symphyseal cartilage
Damage to coccyx
Traumatic separation of symphysis (pubis)
“NOS”
Kata NOS merupakan singkatan dari “not otherwise specified”, yang memberikan kesan arti “tidak dijelaskan” atau “tidak memenuhi syarat”.

Kadang-kadang suatu term yang tidak memenuhi syarat tetap diklasifikasikan ke dalam rubrik yang berisi jenis kondisi yang lebih spesifik. Ini dilakukan karena di dalam terminologi medis, bentuk yang paling umum dari suatu kondisi lebih dikenal dengan nama kondisi itu sendiri, sedangkan yang memenuhi syarat justru jenis yang kurang umum. Misalnya istilah ‘mitral stenosis’ (nama kondisi) biasanya dimaksudkan untuk ‘rheumatic mitral stenosis’ (bentuk yang paling umum). Asumsi yang telah tertanam ini harus dipertimbangkan untuk mencegah kesalahan klasifikasi.
Pengamatan terhadap “term inklusi” akan menunjukkan apakah suatu asumsi penyebab telah dibuat; pengkode harus hati-hati untuk tidak mengkode sebuah term sebagai tidak memenuhi syarat, kecuali kalau jelas bahwa tidak ada informasi yang memungkinkan klasifikasinya diletakkan di tempat lain. Begitu pula, dalam interpretasi statistik yang berdasarkan ICD, beberapa kondisi yang dimasukkan ke dalam kategori yang tampaknya dijelaskan bisa saja tidak begitu dijelaskan pada catatan yang dikode.
Pada saat membandingkan tren penyakit menurut waktu dan mengartikan hasil statistik, perlu disadari bahwa asumsi-asumsi bisa berubah dari satu revisi ICD ke revisi lain. Misalnya, sebelum revisi ke-8, aneurisma aorta yang tidak memenuhi syarat diasumsikan sebagai akibat dari sifilis.
“Not elsewhere classified”
Kata-kata ini yang berarti ‘tidak diklasifikasikan di tempat lain’, kalau digunakan pada judul dengan tiga-karakter, berfungsi sebagai peringatan bahwa varian tertentu dari kondisi yang ada di dalam daftar bisa muncul di bagian lain dari klasifikasi. Misalnya:
J16 ‘Pneumonia akibat organisme menular lain, not elsewhere classified’.
Kategori ini mencakup J16.0 ‘Pneumonia akibat Chlamydia’ dan J16.8 ‘Pneumonia akibat organisme menular lain yang dijelaskan’. Banyak kategori lain yang terdapat pada bab X (misalnya, J10-J15) dan bab lain (misalnya, P23.- Congenital pneumonia) untuk pneumonia akibat organisme menular yang dijelaskan. J18 “Pneumonia, organisme tidak dijelaskan”, digunakan untuk pneumonia yang penyebab infeksinya tidak dinyatakan.
“And” pada judul

“Dan” bisa berarti “dan/atau”. Misalnya pada rubrik A18.0, ‘Tuberculosis tulang dan sendi’, diklasifikasikan ‘TB tulang’, ‘TB sendi’, dan ‘TB tulang dan sendi’.

Point dash  .–
Pada beberapa kasus, karakter ke-4 digantikan oleh ‘dash’ atau strip datar, misalnya:
G03 Meningitis due to other and unspecified causes
Excludes: meningoencephalitis (G04.-)
Ini menunjukkan bahwa ada karakter ke-4 yang harus dicari di dalam kategori yang sesuai. Konvensi ini digunakan pada daftar tabulasi dan pada indeks alfabet.

Kategori dengan ciri-ciri yang sama
Untuk kontrol mutu perlu ada cek terprogram di dalam sistem komputer. Kelompok kategori berikut diberikan sebagai dasar untuk pengecekan terhadap konsistensi internal, dikelompokkan menurut ciri-ciri khusus yang menyatukannya.
Kategori asterisk
Kategori asterisk berikut tidak boleh dipakai tersendiri; mereka harus selalu digunakan sebagai tambahan pada kode dagger:
D63* D77* E35* E90* F00* F02* G01* G02* G05* G07* G13*
G22* G26* G32* G46* G53* G55* G59* G63* G73* G94* G99*
H03* H06* H13* H19* H22* H28* H32* H36* H42* H45* H48*
H58* H62* H67* H75* H82* H94* I32* I39* I41* I43* I52* I68*
I79* I98* J17* J91* J99* K23* K67* K77* K87* K93* L14* L45*
L54* L62* L86* L99* M01* M03* M07* M09* M14*M36* M49*
M63* M68* M73* M82* M90* N08* N16* N22* N29*N33* N37*
N51* N74* N77* P75*
kategori yang terbatas pada satu jenis kelamin
Kategori berikut hanya terdapat untuk laki-laki:
B26.0   C60-C63  D07.4-D07.6 D17.6
D29.- D40.-
E29.- E89.5 F52.4 I86.1 L29.1 N40-
N51 Q53-Q55 R86 S31.2-S31.3 Z12.5
Kategori berikut hanya terdapat untuk perempuan:
A34 B37.3 C51-C58 C79.6 D06.- D07.0-D07.3
D25-D28 D39.- E28.- E89.4 F52.5 F53.- I86.3
L29.2 L70.5 M80.0-M80.1 M81.0-M81.1 M83.0
N70-N98 N99.2-N99.3 O00-O99 P54.6 Q50-Q52 R87
S31.4 S37.4-S37.6 T19.2-T19.3 T83.3 Y76.- Z01.4
Z12.4 Z30.1 Z30.3 Z30.5 Z31.1 Z31.2
Z32-Z36 Z39.-- Z43.7 Z87.5 Z97.5
Kategori sekuel
Kategori berikut disediakan untuk sekuel kondisi yang tidak aktif lagi:
B90-B94 E64.- E68 G09 I69.- O97 T90-T98 Y85-Y89
Kelainan pasca prosedur
Kategori berikut tidak digunakan pada pencatatan penyebab dasar kematian.
E89.- G97.- H59.- H95 I97.- J95.- K91.-M96.- N99
Cara Penggunaan Vol 3
Bagian ‘Introduction’ pada Volume 3, indeks alfabet ICD-10 memberikan petunjuk cara penggunaannya. Instruksi disitu harus dipelajari secara baik sebelum pengkodean dilakukan. Berikut ini diberikan uraian singkat mengenai struktur dan penggunaannya.
Penataan indeks alfabet

Volume 3 dibagi atas bagian-bagian sebagai berikut:

Section I, ‘Indeks alfabet penyakit dan bentuk cedera’, berisi semua istilah yang bisa diklasifikasikan pada Bab I-XIX (A00-T98) dan XXI (Z00-Z99), dengan pengecualian obat-obatan dan zat kimiawi lain penyebab keracunan atau efek lain yang tidak diinginkan.
Section II, ‘Penyebab luar cedera’, berisi indeks penyebab kematian dan sakit yang berasal dari luar. Istilah yang ada bukan diagnosis medis tapi uraian kejadian kekerasan (misalnya kebakaran, ledakan, jatuh, serangan badan, tabrakan, tenggelam). Disini termasuk semua istilah pada bab XX (V01-Y98) dengan pengecualian obat-obatan dan zat kimia.
Section III, ‘Tabel Obat dan Zat Kimiawi’, berisi indeks obat dan zat kimia yang menyebabkan keracunan dan efek lain yang tidak diinginkan. Untuk setiap zat, daftar ini memberikan kode untuk keracunan atau efek samping obat yang ada pada bab XIX (T36-T65), dan kode-kode bab XX yang menunjukkan apakah keracunan tidak disengaja (X40-X49), disengaja (X60-X69), dan tidak jelas (Y10-Y19). Tabel ini juga memberikan kode efek samping penggunaan obat-obatan (Y40-Y59
Struktur
Indeks ini berisi ‘lead terms’ yang diletakkan pada bagian paling kiri, dengan kata-kata lain (‘modifier’ atau ‘qualifier’) pada berbagai level indentasi di bawahnya. Pada Section I, modifier yang berindentasi (dimajukan ke kanan) ini biasanya berupa jenis, tempat, atau kondisi yang mempengaruhi kode; pada Section II mereka menunjukkan berbagai jenis kecelakaan atau kejadian, kendaraan yang terlibat, dsb. Modifier yang tidak mempengaruhi kode berada di dalam tanda kurung setelah kondisi yang tertulis.
Nomor-nomor kode
Nomor-nomor kode yang menyertai term merujuk ke kategori atau subkategori tempat term tersebut diklasifikasikan. Kalau kode tersebut hanya terdiri dari 3-karakter, bisa diperkirakan bahwa kategori tersebut belum dibagi atas subkategori. Pada umumnya kode subkategori 4-karakter akan muncul kalau kategori telah dibagi. Sebuah ‘dash’ atau strip pada posisi ke-4 (misalnya O03.-) menunjukkan bahwa kategori tersebut telah dibagi namun angka ke-4 bisa ditemukan pada daftar tabulasi (Volume 1). Kalau sistem dagger dan asterisk berlaku pada term itu, maka kedua kode harus digunakan.
Konvensi-konvensi
Parenthesis
Tanda kurung digunakan seperti pada Volume 1, yaitu untuk mengurung modifer.
“NEC”
‘Not elsewhere classified’ menunjukkan bahwa varian yang dijelaskan dari kondisi yang tertulis diklasifikasikan pada bagian lain, dan bahwa term yang lebih tepat harus dicari di dalam Indeks
Cross-references
Rujukan-silang digunakan untuk menghindarkan duplikasi yang tidak perlu pada term di dalam Indeks Alfabet. Kata ‘see’ meminta pengkode untuk merujuk ke term lain; ‘see also’ mengarahkan pengkode untuk merujuk ke tempat lain di dalam Indeks kalau pernyataan yang sedang dikode berisi informasi lain yang tidak ter-indentasi di bawah term tempat ‘see also’ tersebut berada.

No comments:

Post a Comment